Langsung ke konten utama

Saatnya JKT48 Menghidupkan Kembali Sub-Unit?


Saatnya JKT48 Menghidupkan Kembali Sub-Unit?

Udah terlalu sering kita denger omongan klise kayak, "JKT48 cuma jual tampang, nggak bisa nyanyi." Biasanya, fans langsung ngebantah, "JKT48 itu idol group, bukan grup vokal. Mereka nyanyi, nari, public speaking, akting, bahkan main musik." 

Tapi coba deh pikir lagi—seberapa besar sih, member bisa berkembang di semua aspek itu? Dengan sistem sekarang, nggak semua dapat kesempatan. Ada yang bisa bersinar, tapi yang lain? Bisa aja tenggelam tanpa pernah nunjukin potensinya. Kalau kita terus bilang, “JKT48 adalah tempat untuk tumbuh dan berkembang,” bukankah itu harus lebih dari sekadar slogan?

Event Ramadan kemarin kayak Host Sweet Host, Battle Vocal Queen, dan Battle Dance Queen udah jadi bukti kalau JKT48 punya banyak potensi. Tapi, buat beneran mengasah kemampuan, mereka butuh lebih dari sekadar satu-dua kesempatan. Mereka perlu fasilitas yang mendukung, dan yang paling penting—wadah yang tepat.

Sub-Unit: Bukan Cuma Gimmick, tapi "Wadah Bakat" 

JKT48 pernah punya sub-unit, tapi semuanya cuma proyek sementara yang akhirnya menghilang gitu aja. Padahal, kalau digarap serius, sub-unit bisa jadi jalur eksplorasi bakat yang lebih terarah.

Makanya, konsep sub-unit ini harus lebih jelas. Bukan cuma sekadar grup tambahan, tapi beneran jadi tempat buat member mengasah skill sesuai minatnya. Latihan doang nggak cukup, mereka juga butuh panggung buat nunjukin hasilnya. Makanya, tiap sub-unit harus punya showcase rutin atau event berkala sebagai ajang evaluasi.

Event Ramadan kemarin bisa jadi contoh, tapi ke depannya tentu bisa dibuat lebih terkonsep dan maksimal:

  • Host Sweet Host → Kompetisi public speaking dan komedi dalam format stand-up atau variety show.
  • The Battle Vocal Queen → Duel vokal buat melihat siapa yang berkembang pesat di unit vokal.
  • The Battle Dance Queen → Kompetisi tari buat member yang serius di bidang dance.

Event seperti ini bukan sekadar hiburan, tapi juga jadi indikator perkembangan mereka. Fans bisa melihat langsung progres tiap member, sekaligus jadi ajang apresiasi bagi yang benar-benar serius dan berbakat di bidangnya.

Kalau sub-unit beneran dihidupin lagi, konsepnya harus jelas dan spesifik:


1. JKT48 Soundwave (Vokal & Musik)

Sub-unit ini bisa jadi wadah buat member yang punya potensi di bidang musik, baik sebagai penyanyi maupun pemain alat musik. Formatnya bisa macam-macam: dari akustik, solo, vokal grup, sampai band kecil dengan konsep yang lebih fresh.

Mereka bisa tampil di showcase khusus, bawain lagu dengan aransemen berbeda dari JKT48, atau bahkan coba bikin karya sendiri. Ini juga bisa jadi batu loncatan buat mereka yang pengen lanjut ke industri musik setelah graduate.


2. JKT48 Dance Infinity

JKT48 selalu dikenal dengan dance yang energik, tapi nggak semua member dapat kesempatan buat eksplorasi koreografi lebih dalam. Sub-unit ini bisa jadi wadah buat mereka yang punya skill lebih di bidang tari.

Selain membawakan koreografi yang lebih kompleks, mereka bisa bikin dance cover, bikin proyek kolaborasi dengan dancer lain, atau bahkan ikut kompetisi. Showcase seperti The Battle Dance Queen juga bisa jadi ajang unjuk kemampuan mereka.


3. JKT48 Valkyrie (Esports & Gaming)

Dunia gaming makin berkembang, dan banyak member yang udah nunjukin minat di bidang ini. Kenapa nggak dibuat lebih serius? Sub-unit ini bisa fokus ke dunia gaming & esports, mulai dari live streaming, turnamen kecil, sampai kolaborasi dengan tim esports profesional.

Selain menarik pasar baru, ini juga bisa bikin JKT48 lebih relevan di industri digital yang makin besar.


4. JKT48V (Virtual Idol Unit)

JKT48V udah punya MV sendiri, tampil di event VTuber, dan bahkan konser 3D. Ini menunjukkan kalau potensi idol virtual di JKT48 itu ada. Tinggal dipoles branding-nya, perbanyak konten interaktif, dan buat proyek yang lebih konsisten.

Konsep VTuber makin berkembang, dan kalau dikelola dengan baik, JKT48V bisa jadi unit dengan daya tarik tersendiri, baik buat fans JKT48 maupun komunitas VTuber.


5. JKT48 Act (Dorama & Akting)

Beberapa member tertarik di dunia akting, tapi nggak semua dapat kesempatan. Sub-unit ini bisa jadi tempat eksplorasi mereka dalam mini-series di JKT48TV, film pendek, atau bahkan proyek akting lain yang lebih serius.

Selain itu, member yang tertarik di dunia penulisan skenario juga bisa ikut berkontribusi. Siapa tahu, dari sini bisa lahir aktris atau penulis berbakat yang bisa sukses di dunia hiburan setelah graduate.


6. JKT48 Comedy Club

Banyak member JKT48 yang jago ngelawak, tapi sayangnya sering kelewat radar. Sub-unit ini bisa jadi panggung buat mereka yang punya talenta di dunia komedi—entah lewat stand-up, sketsa, atau improv show. Selain jadi konten segmented JKT48, mereka juga bisa jadi opsi buat tampil di acara komedi on-air kalau dapet undangan.


Sub-Unit: Bikin JKT48 Makin Kompetitif, Bukan Ngerusak Sistem

Banyak yang mungkin khawatir kalau keberadaan sub-unit bakal bikin konsep utama JKT48 kayak senbatsu, SSK (Sousenkyo), show rutin theater, dan konser jadi kehilangan makna. Tapi sebenarnya, sub-unit justru bisa memperkuat semua elemen itu.

  1. Senbatsu Tetap Eksis, Tapi Lebih Kompetitif
    Dengan adanya sub-unit, member punya lebih banyak ruang buat nunjukin diri mereka. Pemilihan senbatsu versi manajemen nggak cuma soal popularitas, tapi juga bisa mempertimbangkan prestasi di unit masing-masing. Ini bikin persaingan lebih adil dan terbuka.

  2. Sousenkyo Makin Seru & Dinamis
    Karena sub-unit bikin fans lebih mengenal tiap member, pemilihan SSK bisa lebih menarik. Bukan nggak mungkin bakal ada kejutan dari member yang sebelumnya kurang diperhitungkan, tapi berhasil menarik perhatian lewat sub-unit mereka.

  3. Show Theater Masih Jadi Prioritas
    Sub-unit bukan berarti ngeganti atau mengurangi jadwal theater. 

  4. Konser Makin Beragam & Nggak Monoton
    Selain perform lagu setlist dan single JKT48, konser bisa makin menarik dengan adanya sub-unit. Setiap konser bisa punya elemen kejutan, dari penampilan grup vokal, dance crew, sampai mini-musikal yang dikembangin dari sub-unit akting. 

Jadi, keberadaan sub-unit nggak bakal menghilangkan esensi idol JKT48. Justru, ini bisa memperluas kesempatan dan bikin persaingan lebih sehat.

Latihan Sub-Unit: Konsistensi Lebih Penting dari Frekuensi

Salah satu tantangan terbesar adalah ngejaga jadwal latihan sub-unit biar nggak bentrok sama show theater. Kalau dipaksa terlalu sering, malah bisa jadi beban buat member. Tapi kalau terlalu jarang, progresnya nggak bakal maksimal.

Solusinya? Latihan cukup tiga minggu sekali, tapi dengan program yang serius, terarah, dan terstruktur. Bukan sekadar kumpul-kumpul doang, tapi ada kurikulum yang jelas, mentor yang kompeten, dan target perkembangan yang bisa dievaluasi. Dengan pola kayak gini, setiap latihan jadi lebih efektif dan member punya waktu buat ngeimbangin dengan kegiatan lain.

Sub-Unit = Solusi “Overpush” & Kesempatan yang Lebih Adil

Dengan adanya sub-unit, setiap kesempatan bisa dibagi secara lebih adil dan tepat sasaran. Nggak ada lagi istilah "overpush," di mana satu atau dua member selalu mengambil semua peluang. Kalau ada proyek film, yang dipilih adalah member dari sub-unit akting. Kalau ada acara komedi, member dari Comedy Club yang maju. Kalau ada kolaborasi musik, tentu yang tampil adalah mereka yang tergabung dalam unit vokal atau band.

Sistem ini bikin setiap member punya kesempatan bersinar di bidang yang memang mereka kuasai, tanpa harus berebut atau bergantung pada popularitas semata. Ini bukan cuma lebih adil, tapi juga memastikan bahwa setiap kesempatan yang datang dimanfaatkan oleh mereka yang benar-benar berbakat di bidangnya.

Rekrutmen Harus Lebih Ketat & Terarah

Audisi juga harus lebih selektif. Selain kepribadian, calon member sebaiknya punya potensi yang jelas. Sejak awal, mereka bisa dipertimbangkan buat masuk sub-unit berdasarkan bakatnya. Jadi nggak ada lagi yang ‘tersisih’ cuma karena nggak dapat spotlight di senbatsu.

JKT48 = Idol yang Berkembang Bersama Fans

Kalau sub-unit digarap serius, JKT48 bisa ningkatin citra mereka. Banyak orang masih ngira JKT48 cuma jual visual, karena memang itulah yang paling sering ditonjolkan. Tapi kalau sub-unit berjalan konsisten, orang bakal lihat bahwa JKT48 itu gudangnya talenta.

Dan tenang aja, ini tetap sesuai konsep 48 Group: “Idol yang berkembang bersama fans.” Bedanya, kali ini perkembangan itu beneran difasilitasi, bukan cuma slogan.

Lebih dari itu, kalau nanti ada member yang graduate, mereka nggak lulus dengan tangan kosong. Mereka udah punya skill yang matang buat lanjut ke dunia hiburan atau industri lain.

Di website resmi JKT48 sendiri tertulis:

"Kami ingin menciptakan tempat bagi para perempuan Indonesia untuk mewujudkan impian mereka. Bersama para penggemar, kami ingin membuat satu-satunya 'Idola Orisinil Indonesia'."

"Seluruh anggota JKT48 akan berjuang untuk menggapai tujuan mereka menjadi idola sesungguhnya. Untuk itu, mereka akan berdedikasi tinggi terhadap kegiatan mereka. Tidak hanya menyanyi dan menari, namun juga bakat atau penampilan lainnya."

Kalau mereka sendiri udah punya visi kayak gitu, kenapa kita nggak dorong supaya JKT48 beneran jadi idol group yang berkualitas? Bukan cuma soal popularitas, tapi juga kemampuan dan profesionalisme.

Dengan langkah yang tepat, JKT48 bisa ngeluarin lebih banyak lulusan yang sukses, bukan cuma sekadar "eks-member." Ini saatnya mereka ngebuktiin kalau idol itu lebih dari sekadar wajah cantik—mereka adalah entertainer sejati.