'Tumbuh dan Berkembang' di JKT48: Beneran Nyata atau Cuma Bualan?'
Lo pasti nggak asing lagi denger komentar sinis kayak, "JKT48 cuma modal muka, nggak bisa nyanyi."
Biasanya fans langsung ngebantah, "JKT48 itu idol group! Bukan group vokal. Mereka nyanyi, nari, public speaking, akting, bahkan main musik!"
Tapi, coba deh jujur, dari segudang member yang ada, berapa sih yang beneran punya kesempatan buat berkembang di semua bidang itu?
Nggak semua! Ada yang bersinar, tapi banyak juga yang tenggelam.
Padahal kita sering bilang, "JKT48 itu tempat buat tumbuh dan berkembang." harusnya itu lebih dari sekadar tagline, kan?
Potensi Ada, Tapi Kesempatan Langka
Gimana Caranya? Adopsi Konsep 'Club' Sekolah Jepang!
Konsepnya sederhana. Kita bisa ambil dari budaya "club" di sekolah-sekolah Jepang. Itu semacam wadah buat ngembangin passion atau skill bareng-bareng member lainnya yang punya minat serupa.
Di sana, ada latihan rutin, ada mentor yang ngarahin, ada showcase buat unjuk gigi, bahkan sampai kompetisi. Pokoknya, kayak "kelas" tambahan buat upgrade diri.
Kalau JKT48 ngadopsi sistem kayak gini, bisa dibagi sesuai minat dan potensi tiap member. Mulai dari vokal, dance, akting, sampai dunia komedi. Ini dia ide-ide Club JKT48 yang bisa dibikin:
1. JKT48 Soundwave (Musik & Vokal)
2. JKT48 Dance Infinity (Tari)
3. JKT48 Valkyrie (Gaming & Esports)
4. JKT48 Act Club (Drama & Akting)
5. JKT48 Comedy Club (Humor)
Showcase: Event Bulanan Buat Unjuk Gigi
Kalau selama ini acara spesial kayak Ramadan Show cuma setahun sekali, gimana kalau ada event showcase bulanan?
Nggak Akan Ganggu Teater, Kok!
Tenang aja, semua bisa diatur:
Showcase cukup sebulan sekali, tiap club tampil 2–3 bulan sekali.
Slot khusus di minggu keempat, tanpa ganggu teater yang udah jalan.
Latihan fleksibel tapi tetap serius.
Show teater tetap jadi prioritas. Club itu cuma ruang tambahan buat eksplorasi dan berkembang, bukan pengganti sistem yang udah ada.
Dan sebenernya, konsep kayak gini tuh bukan hal baru di JKT48.
Dulu pernah ada sub-unit kayak Accousik, Dance Project, sampe band dan dangdut. Mereka tetap jalan bareng teater, dan nggak ada yang bentrok. Waktunya diatur, latihannya nyempil di sela-sela, tapi hasilnya tetap bagus pas tampil.
Ya tinggal tiru sistem itu lagi, yang penting ada wadahnya, ada semangatnya, dan dibikin konsisten.
Club = Tambahan Nilai, Bukan Ganggu Sistem
Mungkin ada yang mikir konsep ini bakal ganggu sistem yang udah ada. Padahal justru sebaliknya, club bisa jadi pelengkap sekaligus penguat sistem JKT48 yang sekarang.
Kenapa?
Senbatsu:
Pemilihan member senbatsu selama ini sering dianggap terlalu berpusat ke popularitas, bukan kemampuan. Lewat sistem club, progres tiap member bisa dipantau lewat showcase dan perform mereka. Jadi penilaian bisa lebih objektif, berdasarkan perkembangan.Sousenkyo:
Fans jadi punya alasan real buat dukung member. karena udah banyak contoh member underrated yang akhirnya bersinar karena nunjukin skill-nya.Konser:
Segmen konser bisa jadi lebih dinamis dan nggak itu-itu aja. Misalnya, ada sesi akustik dari Soundwave, battle dance dari Dance Infinity, atau mini-drama dari Act Club. Variasi kayak gini bukan cuma bikin show lebih berwarna, tapi juga jadi tempat pembuktian buat member yang jarang dapet spotlight di lagu utama.
Intinya, sistem club ini bukan "gangguan", tapi jalan keluar buat ngerapihin struktur pengembangan di JKT48 yang selama ini agak ngambang. Biar semua punya jalur tumbuhnya masing-masing. Dan fans bisa ikut liat, dukung, dan ngerasain progresnya bareng-bareng.
Club = Anti Overpush
Udah bosen liat member yang itu-itu aja di-push terus?
Wajar. Banyak fans juga ngerasa hal yang sama.
Sistem yang terlalu berpusat ke nama besar emang bikin perkembangan member lain jadi terhambat. Padahal, di balik layar, banyak member sebenernya punya potensi luar biasa, cuma nggak pernah dikasih panggung buat nunjukin.
Nah, di sinilah peran club jadi krusial.
Karena lewat club, spotlight bisa dibagi secara lebih adil dan terarah:
- Ada proyek film? Ambil dari Act Club, yang emang udah latihan rutin dalam akting.
- Dapet undangan variety show? Kirim dari Comedy Club, yang udah terbukti bisa ngelawak.
- Ada kolaborasi musik? Soundwave yang maju, karena mereka udah punya karya, showcase, dan kualitas vokal yang bisa dibanggain.
Jadi, kesempatan itu bukan lagi soal siapa yang populer, tapi siapa yang punya skill.
Audisi Juga Harus Lebih Selektif
Kalau visi JKT48 ke depan adalah jadi tempat tumbuhnya talenta, maka sejak awal harus udah disaring dari akarnya.
Audisi bukan cuma nyari yang visualnya menarik, tapi yang punya potensi konkret, baik dari sisi vokal, dance, akting, atau bahkan kepribadian yang kuat buat dunia entertainment.
Dengan begitu, pas mereka debut, jalur pengembangannya bisa langsung dipetakan.
Nggak ada lagi istilah "bingung mau diarahin ke mana", karena masing-masing member udah punya kekuatan dasar yang tinggal diasah.
Dan kalau sistem club udah jalan, proses ini makin kuat. Member bisa langsung masuk ke jalur yang sesuai sama potensi mereka, dan mulai tumbuh dari hari pertama.
JKT48: Idol yang Beneran Berkembang
Kalau sistem club ini dijalanin, JKT48 bisa buktiin bahwa mereka bukan sekadar idol group yang jualan visual, tapi rumah buat talenta muda yang serius berkembang.
Dan ini bukan ide liar. Ini justru sejalan sama konsep dasar 48 Group:
"Idol yang tumbuh dan berkembang bersama fans."
Bedanya, kali ini bukan cuma jadi tagline manis, tapi beneran nyata, terstruktur, dan berdampak jangka panjang.
Member yang lulus nantinya nggak bakal pulang dengan tangan kosong. Mereka bakal bawa skill, jam terbang, dan value yang bisa dibawa ke industri mana pun: entah jadi penyanyi, aktor, content creator, host, bahkan penulis.
Website resmi JKT48 aja udah ngomong:
"Tidak hanya menyanyi dan menari, namun juga bakat atau penampilan lainnya."
Kalau itu udah jadi visi, kenapa nggak sekalian difasilitasi dan dimaksimalkan?
Karena kalau langkahnya tepat, JKT48 nggak cuma bakal ngeluarin “lulusan”,
Tapi ikon muda yang siap bersinar di luar, dan bawa nama JKT48 ke panggung yang lebih luas.
Siapa tau, lewat sistem ini, kita bisa ngeliat lebih banyak “Sisca” baru di dunia tarik suara, “Desy” baru di dunia variety, dan “Zara” baru di dunia film.
Dan itu semua bisa dimulai... dari ruang kecil bernama club.
Social Plugin