Indonesia Bangkit dalam Kualifikasi Piala Asia 2023
Awalnya, banyak yang meragukan kemampuan Indonesia dalam kualifikasi Piala Asia 2023 karena timnas berada di grup yang dianggap sulit. Grup A tidak hanya diisi oleh Nepal, tetapi juga dua tim tangguh, yaitu Yordania dan Kuwait, yang memiliki rekam jejak bagus dalam Piala Asia. Tidak hanya itu, Indonesia juga harus bermain di kandang lawan (Kuwait) dalam babak kualifikasi ini.
Meskipun demikian, harapan bangsa ini terus berkobar. Sebelum keberangkatan timnas untuk kualifikasi Piala Asia, Indonesia menggelar pertandingan uji coba melawan Bangladesh di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung. Meski sepakbola Bangladesh memiliki peringkat FIFA yang lebih rendah, Indonesia belum mampu menunjukkan performa terbaiknya, sehingga pertandingan berakhir dengan skor 0-0.
Tagar #STYOUT kemudian menjadi trending di media sosial, menunjukkan sebagian netizen meragukan kemampuan Shin Tae Yong (STY) sebagai pelatih timnas. Meskipun begitu, masih ada yang tetap mempercayainya.
Gue secara jujur mulai merasa sedikit pesimis terhadap STY, namun gue bukan tipe netizen yang selalu menyalahkan tanpa alasan.
Gue menyadari bahwa saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk mengganti pelatih, terutama menjelang kualifikasi yang tinggal beberapa hari lagi. Semua persiapan yang telah dilakukan, termasuk TC di luar negeri, akan menjadi sia-sia jika terjadi pergantian pelatih. Namun, gue berharap STY dapat mengevaluasi permainan timnas agar tampil lebih baik di kualifikasi mendatang.
Timnas Indonesia membuktikan kemampuannya dalam pertandingan perdana melawan tuan rumah grup A, Kuwait. Meskipun performa mereka berbanding terbalik dengan saat melawan Bangladesh, Indonesia berhasil mencuri poin dengan skor tipis 1-2, memberikan secercah harapan untuk lolos ke Piala Asia.
Pada matchday kedua kualifikasi Piala Asia, Indonesia menghadapi ujian lainnya melawan tim terkuat grup A, Yordania. Meskipun kalah 1-0, penampilan timnas Indonesia dianggap tidak buruk. Mereka mampu memberikan perlawanan kepada Yordania yang memiliki peringkat FIFA lebih tinggi, hal ini juga penting untuk menjaga defisit gol.
Setelah pertandingan kontra Yordania, banyak pihak baru menyadari tentang sistem H2H (head to head), bahwa jika ada tiga tim yang memiliki poin sama, maka akan diadakan mini klasemen khusus untuk tiga tim tersebut. Kekawatiran itu muncul dari hasil akhir antara Yordania vs Kuwait, yang mana jika Kuwait memenangi pertandingan.
Pada matchday ketiga, Jordania menang atas Kuwait 3-0 tanpa balas, sehingga skema H2H tidak terjadi, dan Indonesia bisa mengunci posisi runner-up grup A. Indonesia juga berharap menjadi salah satu dari lima runner-up terbaik dari semua grup, yang menjadi syarat untuk lolos ke Piala Asia. Dengan kemenangan atas Nepal, Indonesia berhasil menggeser posisi Thailand dan Malaysia dalam perebutan runner-up terbaik karena unggul defisit gol setelah membantai Nepal 7-0.
Sekarang gue menyangka bahwa Shin Tae Yong bisa membawa timnas lolos ke Piala Asia setelah penantian panjang 15 tahun lamanya.
Bosan rasanya kita hanya berkutat di lingkup ASEAN, dan sekarang akhirnya kita kembali berbicara di Asia.
Terima kasih atas perjuanganmu, Garuda. Persiapkan dirimu untuk Piala Asia 2023 nanti!..
Social Plugin