Ticker

6/recent/ticker-posts

COVID-19




1. Kewajiban memakai masker. 

di masa pandemi COVID-19 ini, ada banyak aturan baru yang bikin kita semua jadi lebih waspada. Salah satu yang paling mencolok adalah wajib pakai masker kalau keluar rumah. Masker ini ibarat armor buat kita. Selain buat melindungi diri sendiri, masker juga buat melindungi orang lain di sekitar kita. Jadi, selain kelihatan keren kayak ninja, kita juga jadi pahlawan buat orang-orang sekitar!


2. Social distancing.

Nah, ini yang jadi norma baru, guys. Social distancing alias jaga jarak fisik. Kita diminta buat jaga jarak minimal 1-2 meter dari orang lain biar virusnya nggak nyampe ke kita. Jadi, nggak ada lagi tuh acara cipika-cipiki, berkerumun, atau ngerumpi deket-deket. Social distancing ini penting banget buat memutus rantai penyebaran virus.


3. Penutupan tempat hiburan.

Efek dari social distancing adalah banyak tempat hiburan seperti bioskop, tempat wisata, wahana bermain, dan termasuk theater JKT48, terpaksa ditutup sementara. Penutupan ini dilakukan untuk mencegah kerumunan yang bisa menjadi tempat penyebaran virus. Meski banyak yang kecewa, penutupan ini dianggap perlu demi keselamatan bersama.


4. Karantina. 

Karantina jadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari selama pandemi. Isolasi diri atau kelompok diterapkan untuk mencegah penyebaran penyakit. "Tetap di rumah" adalah jargon baru di era pandemi, yang berarti kita harus mengurangi mobilitas dan tetap di rumah sebanyak mungkin kecuali untuk keperluan mendesak. Karantina membantu membatasi interaksi sosial yang berisiko menyebarkan virus.


5. Spanduk. 

Di jalanan, spanduk-spanduk penuh dengan informasi protokol kesehatan, peraturan, atau imbauan terkait COVID-19. Spanduk ini dipasang untuk mengingatkan masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan dan mematuhi aturan yang berlaku. Informasi yang disampaikan meliputi cara mencuci tangan yang benar, pentingnya memakai masker, dan aturan social distancing.


6. Kotak hand sanitizer.

Untuk jaga kebersihan, kotak hand sanitizer ditempatin tiap 10 meter di area publik. Jadi, nggak ada lagi alasan tangan kotor. Hand sanitizer ini kayak senjata rahasia buat bunuh kuman dan virus. Tinggal pump, usap, dan tangan bersih deh!


7. Berita setiap hari.

Sementara itu, berita tentang COVID-19 terus disiarkan setiap hari, memberi informasi terbaru kepada masyarakat. Berita ini mencakup update kasus harian, informasi vaksin, kebijakan pemerintah, dan tips kesehatan. Informasi yang terus menerus ini penting untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang situasi pandemi.


8. Hal-hal sedih.

Tak bisa dipungkiri, banyak hal sedih yang muncul selama pandemi. Usaha, pekerjaan, dan kegiatan sekolah semua serba terbatas. Banyak bisnis yang terpaksa tutup, karyawan dirumahkan, dan kegiatan belajar mengajar harus dilakukan secara online. Semua perubahan ini menimbulkan tekanan mental dan emosional bagi banyak orang.


9. Hal-hal baik.

Namun, di balik itu semua, ada sisi positifnya juga. Berkurangnya polusi udara jadi salah satu contohnya. Jalanan yang lebih sepi dari kendaraan membuat kualitas udara membaik. Dengan berkurangnya aktivitas industri dan transportasi, banyak kota melaporkan penurunan signifikan dalam tingkat polusi udara, memberikan dampak positif bagi kesehatan lingkungan dan manusia.


10. Live streaming.

Pandemi juga memaksa kita beradaptasi dengan teknologi. Live streaming jadi solusi untuk tetap produktif saat karantina. Sekolah dan beberapa pekerjaan dialihkan ke media streaming. Banyak orang mulai terbiasa dengan rapat online, kelas virtual, dan berbagai acara yang disiarkan secara langsung melalui internet, memastikan aktivitas tetap berjalan meski dari jarak jauh.


11. Sepakbola.

Dunia sepak bola pun tak luput dari dampak COVID-19. Banyak pertandingan yang ditunda atau dibatalkan. Penyesuaian dilakukan, salah satunya pertandingan tanpa penonton. Liga-liga besar harus menyesuaikan jadwal dan protokol kesehatan untuk melindungi pemain dan staf, serta menghindari kerumunan penonton yang bisa mempercepat penyebaran virus.


12. Penimbun.

Sayangnya, ada juga oknum yang memanfaatkan situasi ini. Penimbun barang-barang seperti masker dan hand sanitizer membuat pasokan jadi langka dan harga melonjak. Ini jelas merugikan banyak orang. Penimbunan ini menyebabkan banyak orang kesulitan mendapatkan barang-barang yang mereka butuhkan untuk melindungi diri dari virus.



13. Ramadhan dan Idul Fitri.

Selama bulan suci Ramadhan, pengalaman kita juga berubah. Pandemi memaksa kita untuk menyesuaikan perayaan dan kegiatan ibadah. Idul Fitri pun dirayakan dengan keterbatasan pergerakan dan pertemuan keluarga yang terbatas. Banyak orang harus beribadah di rumah dan merayakan lebaran secara virtual dengan keluarga yang jauh.


14. Lockdown.

Penutupan tiap daerah, khususnya di perkampungan, dilakukan buat hindari penyebaran virus. Pendatang wajib diperiksa kesehatannya. Jadi, kalau mau masuk kampung orang, siap-siap aja diperiksa dulu biar aman semuanya.


15. Vaksin.

Tiap warga wajib suntik vaksin. Setelah itu, mereka akan dapat surat resmi dari dokter sebagai bukti biar bisa masuk kerja. Vaksinasi massal ini dilakukan buat menciptakan kekebalan dan menekan laju penyebaran virus. Jadi, ayo vaksinasi biar bisa kembali ke kehidupan normal!


16. Pemeriksaan suhu.

Di berbagai tempat seperti mall, restoran, dan lainnya sudah ada petugas pemeriksa suhu tubuh dengan thermometer. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi orang yang mungkin terinfeksi COVID-19, sehingga bisa segera ditindaklanjuti dan mencegah penularan lebih lanjut.


Kesimpulan.

Inilah potret kehidupan di era pandemi. Penuh tantangan, tapi juga penuh penyesuaian dan harapan untuk masa depan yang lebih baik. Meski banyak kesulitan yang dihadapi, kita belajar beradaptasi dan menemukan cara baru untuk menjalani kehidupan.

© 2025 by Agi Dione | All rights reserved.