Ticker

6/recent/ticker-posts

Cerita Kocak Gue Masuk Dunia Wota

Cerita Kocak Gue Masuk Dunia Wota

Yow, internet warriors!
Gue mau cerita sesuatu yang... jujur, kalau gue inget sekarang, malu sih. Tapi kayaknya penting buat gue buka. Karena dari cerita ini, gue jadi ngerti satu hal: manusia tuh bisa berubah. Tapi kadang... perubahannya bukan dari pencerahan, tapi dari... kejebak iklan Pocari.

Jadi gini, balik ke era 2011-2013. Gue masih bocah SMP ke SMA, masa di mana jerawat mulai muncul, tapi otak belum tentu ikut berkembang. Nah, di masa itu, gue sering liat cewek-cewek cakep nongol di TV, ada di iklan KakaoTalk, IM3, Tolak Angin... bahkan Pocari! Lo inget gak tuh, iklan Pocari Sweat rame banget? Yang iklannya di pantai tuh... manis-manis, Tapi waktu itu. Gue pikir mereka cuma... ya model iklan aja.

Sampai suatu hari... gue liat mereka nyanyi di RCTI.
"Aitakatta~ Aitakatta~"
Dan di situlah gue mikir...
“Eh, ini mereka yang di iklan?”

Terus muncul tulisan “JKT48.”
Dan sebagai anak Indonesia yang nasionalis...
Gue baca itu sebagai: Jakarta Empat Puluh Delapan.

“Lah, ini kode pos?!”


Momen paling... absurd?

2011, gue debat sama temen. Gara-gara cewek di iklan Pocari yang nyanyi “I want you~ I need you~ I love you~”
Temen gue bilang: “Itu orang Jepang.”
Gue bilang: “Bukan, itu orang Indo.”
Kita ribut kayak... ya kayak netizen sekarang lah, debat gak penting tapi ego tinggi.
Dan bener dong, gue yang menang. Ternyata emang mereka orang Indonesia.

Tapi... kemenangan itu gak bertahan lama.

Karena... 2012, gue baru punya Facebook.
Dan sialnya, gue nyasar ke grup debat antara fans Ceribel sama JKT48.

Gue gak ngerti apa-apa, tapi...
Namanya bocah pengen eksis, gue komen juga:
“JKT JUAL P*HA! GAK PANTES ADA DI INDONESIA!”
Gue ulang ya: GUE. NULIS. ITU. SENDIRI.
Sekarang? Gue inget itu dan... pengen nyekek diri gue yang dulu.
Kayak, “Bro... siapa lo, ngatur-ngatur moralitas negara?”



Lanjut, 2013. Gue kena prank legendaris Facebook:

“Yang komen terakhir jadi pacarku.”
Itu foto Nabilah, yang diedit!
Gue, bocah lugu yang masih percaya jodoh bisa ditemuin lewat komen Facebook...
Langsung nulis:
“YES TERAKHIR! MAU GA JADI PACARKU?”

Gila...
Gue sekarang ngerti kenapa Tuhan belum kasih gue pacar.
Mungkin Dia bilang: “Belajar malu dulu, Gi.”


Fast forward akhir 2013. Gue baca artikel:
“Member JKT48 Tak Kalah Cantik Dari AKB48!”
Gue klik, kan. Terus gue baca:
“AKB48.”
Dan... otak gue bertanya-tanya. 
“Lah... ini lagi. Kok sama-sama 48? Apa ini kayak... warung padang yang buka cabang ke mana-mana?”

Gue mulai googling, pelan-pelan...
Dan di situlah gue kena virus ngidol.
Tapi masih fase ringan. Masih batuk-batuk doang, belum demam.


Di acara musik pagi, antara Dahsyat atau Inbox gue liat mereka tampil. Tapi gue tahu, itu bukan member inti karena gue masih belum familiar. Timeline Facebook gue mulai dipenuhi tag foto member dan update single dari orang random. Rasanya kayak timeline gue berubah jadi fanspage JKT48 dadakan.


Yang paling ngena, pas mereka tampil di Ini Talkshow NET TV sekitar April 2014. Gue nonton bareng bokap, dan langsung ngeh sama Ve & Beby. Nama-nama kayak Haruka, Melody, Nabilah, dan Shania udah familiar di mata gue sejak lama. Mungkin karena mereka sering banget tampil di depan.

Mulai dari situ, gue mulai stalking sosmed JKT48. Juga ngefollow semua akun mereka, terutama Twitter.

Pas mereka rilis single ke-6 “Gingham Check”, dan tampil di acara Sarah Sechan NET TV, itu titik jatuh gue ke jurang dunia ngidol. Awalnya gue kira mereka cuma rilis lagu setahun sekali. Ternyata... tiap 2–3 bulan ada aja! Gak lama kemudian, rilis lagi single “Kokoro no Placard”.


Puncaknya? Penampilan mereka di ulang tahun RCTI ke-25 di GBK. Mereka bawain 5 lagu live dan nutupin show dengan formasi tulis “RCTI” dari seluruh member. Gila, merinding bro! Gue coba nebak-nebak siapa aja yang disorot kamera, tapi waktu itu belum hafal semua nama.


Yang bikin gue makin kepincut, itu duo Haruka & Melody. Persahabatan mereka solid banget, chemistry-nya ngena. Dari situ gue mulai dalemin lebih jauh tentang member, tim, sama konsep idol itu sendiri.


Lucunya, dulu gue pikir Teater JKT48 di FX itu kayak hall gede gitu, ada tribun atas bawah. Ternyata, video yang gue tonton itu waktu mereka tampil di GOR Bandung. Kapasitas theater aslinya cuma sekitar 120 kursi, bro! Kaget banget gue.


Oh ya, video pertama JKT48 yang gue simpen di HP? Penampilan mereka bawain “River” di Tokyo Dome. Gue download dari Waptrick. Resolusinya? Hancur parah. Tapi rasa bangganya itu...
“GILA NIH IDOL GUE MANGGUNG DI JEPANG, COY!”



Dan sekarang...

Gue gak nyangka sih. Dari yang dulu ngata-ngatain, sekarang malah jadi fans. Hidup gue jadi lebih rame, lebih semangat, dan lebih berwarna karena JKT48. Mereka bukan cuma idol group, tapi penyemangat hidup di saat jenuh.

Terima kasih, JKT48.
Dari yang clueless jadi wota,
Dari hater jadi supporter,
Dari “MENDING BUBAR!” jadi “YUK KE THEATER!”
© 2025 by Agi Dione | All rights reserved.