Ticker

6/recent/ticker-posts

Mencoba Tidak Lagi Dukung Member JKT48 Secara Emosional

 


Mencoba Nggak Lagi Terlalu Terikat Secara Emosional Sama Member JKT48

    Pernah nggak sih lo ngerasa udah terlalu dalam dukung seorang idol? Maksud gue, bukan cuma nonton teater, beli merchandise, atau spam like di sosmed mereka, tapi kayak hidup lo nggak bisa lepas dari mereka.

    Gue pernah ngalamin itu.

    Awalnya sih seru aja, tapi lama-lama lo mulai ngerasa kayak punya “tugas” buat selalu ada, selalu bela. Berasa jadi ksatria putih yang siap maju kapan aja kalau ada yang nyerang oshi lo.

    Makin lama, makin kerasa juga capeknya.

    Contohnya, ada yang komentar, “Suara dia biasa aja.” Dulu reaksi gue langsung panas. Padahal itu cuma pendapat orang. Karena udah kebawa fanatik, gue jadi defensif. Gue lupa kalau JKT48 itu grup idol, bukan agama. Beda pendapat ya wajar. Tapi karena dukungan sudah terlalu dalam, semua jadi drama yang nggak penting.

    Momen paling nyesek? Ya pas mereka graduate.

    Udah invest banyak; waktu, tenaga, duit, dan yang paling berat, emosi. Lalu setelah itu merasa kosong, “Sekarang gue harus dukung siapa?”


    Sampai akhirnya gue sadar, mereka sebenarnya nggak pernah benar-benar tahu kalau kita ada.
    Bukan salah mereka, emang sistemnya begitu. Dunia idol bikin kita ngerasa dekat, tapi tetap ada tembok yang nggak bisa lo lewati. Senyum mereka buat banyak orang, bukan cuma buat lo seorang.

    Gue masih punya oshi: Ella, Greesel, dan Gracie. Mereka lah yang bikin gue masih excited di fandom ini, tapi gue udah belajar buat nggak terlalu terikat. Gue support, tapi nggak fanatik. Bisa nikmatin penampilan mereka tanpa harus jadi polisi fandom. Gak perlu baper kalau ada kritik, juga nggak perlu cari validasi dari orang lain.

    Gue belajar jadi fans yang lebih waras.
    Soalnya, jadi fans itu seharusnya bikin happy, bukan stres. Harusnya nambah semangat hidup, bukan malah bikin ribut. 
    Dukungan yang tulus nggak harus secara berlebihan. Sesimpel nonton live sambil senyum sendiri udah lebih dari cukup.

    Kalau lo capek jadi fans, mungkin masalahnya bukan di grupnya tapi di cara lo mencintai mereka. Kita butuh istirahat atau reset perasaan. Idol it's just a hobby, bukan segalanya.
    Dan percaya deh, sejak gue mulai seperti ini, gue makin enjoy nge-fans. Tanpa beban, tanpa drama.
    © 2025 by Agi Dione | All rights reserved.