Lo tau kan, momen ketika member favorit ngumumin graduate itu selalu jadi titik yang agak nusuk buat banyak fans. Rasanya kayak kehilangan temen yang tiap hari lo liat perkembangannya. Seperti, ada ruang di rutinitas lo yang tiba-tiba kosong.
Gue pribadi masih inget jelas, proses dari awal mereka masih trainee, polos, masih cari bentuk, sampai akhirnya jadi idol yang matang. Semua perjalanan itu kita ikutin bareng, langkah demi langkah. Dan anehnya, walaupun ga kenal secara personal, rasa kehilangan itu tetap muncul. Ini kejadian umum di fandom idol, Yang ada sistem graduate.
Yang lebih berat, lulusnya member itu sesuatu yang ga bisa diprediksi. Kadang yang lo pikir bakal lama, malah cabut duluan. Kadang yang keliatan udah siap graduate, tahan lebih panjang. Fandom ini memang punya sifat "kapan aja bisa kejadian", dan mau ga mau fans harus siap mental.
Terus muncul pertanyaan, kenapa sih fans bisa kecewa separah itu? Secara logika, ya tinggal cari oshi baru. Tapi praktiknya ga segampang itu. Karena keterikatan di fandom idol bukan cuma soal suka sama orangnya, tapi ada investasi waktu, tenaga, uang, dan perhatian. Kita ngeliat progress mereka, kita ikut naik-turun emosinya, sampai akhirnya kebentuk ikatan yang susah dilepas.
Uniknya, hubungan idol-fans ini sebenarnya hubungan satu arah. Kita ngasih banyak, tapi mereka ga pernah benar-benar kenal siapa kita. Tapi justru disitu letak mekanisme fandom yang bikin orang bisa terjebak di perasaan kehilangan.
Dan karena pengalaman-pengalaman kaya gitu, gue akhirnya mutusin buat ga menca oshimen spesifik lagi. Bukan gue sinis ke member lain, tapi lebih ke tau diri aja. Gue capek kalau harus ngerasain hal yang sama tiap ada yang graduate. Gue ga cabut dari fandom. Gue tetap nikmatin JKT48 sebagai grup, karena energi grupnya masih bisa jadi hiburan buat gue, tanpa harus ngasih keterikatan yang terlalu berat ke satu orang.
Gitu sih. Lebih realistis, lebih sehat, dan lebih mudah dijalanin.

Social Plugin